Teja senja merisik awal malam
Bersama bayu yang berpuput lambat
Menanti akan datang kala keramat
Babad keberangkatan si nafsu
Begini kebermulaannya;
Saat itu pelupuk bulan bersengkang
Mengobori kelam pekat malam
Semata menjemput kedatangan akal dan hati
Yang ikhlas mahu mengungsi
Membawa panji hakiki
Bersama janji Ilahi
Nafsu dipaksa pulang
Menjauh ke jagat temberang
Kerna akal dan hati kuat metah
Membuncah akan mati dan akhirat
Tentang zikir serta munajat
Pergilah nafsu bersama angin lalu
Mengintai jiwa baharu yang kedungunan
Tipis lagi mumur nubarinya
Melayah mengoleng-oleng tanpa tuju
Kini nafsu sudah pulang
Bakal kembali datang
Bersedialah aduhai akal, aduhai hati
Usah pula kau pergi.
Oleh : Gelintar Insani (KLIK)
Sumber asal : SINI
Bersama bayu yang berpuput lambat
Menanti akan datang kala keramat
Babad keberangkatan si nafsu
Begini kebermulaannya;
Saat itu pelupuk bulan bersengkang
Mengobori kelam pekat malam
Semata menjemput kedatangan akal dan hati
Yang ikhlas mahu mengungsi
Membawa panji hakiki
Bersama janji Ilahi
Nafsu dipaksa pulang
Menjauh ke jagat temberang
Kerna akal dan hati kuat metah
Membuncah akan mati dan akhirat
Tentang zikir serta munajat
Pergilah nafsu bersama angin lalu
Mengintai jiwa baharu yang kedungunan
Tipis lagi mumur nubarinya
Melayah mengoleng-oleng tanpa tuju
Kini nafsu sudah pulang
Bakal kembali datang
Bersedialah aduhai akal, aduhai hati
Usah pula kau pergi.
Oleh : Gelintar Insani (KLIK)
Sumber asal : SINI
No comments:
Post a Comment